Tulisan saya ini semoga dibaca pimpinan perusahaan tempat saya bekerja sehingga saya dipertimbangkan utk dapat kenaikan gaji dan jabatan hahaha.

Image

Begini ceritanya. setiap saya membuat janji dengan siapapun, saya selalu mengupayakan secara maksimal untuk menepatinya, bahkan sebisa mungkin tidak sampai terlambat sedikitpun (terlepas agenda tersebut penting atau tidak). Otomatis, untuk bisa menepati janji dan tepat pada waktunya, saya seringkali pake sistem sikat hajar bleh. Entah ini kelebihan atau kekurangan, tapi sikat hajar bleh saya cenderung ekstrim. Misalkan, di hari H saya harus menghadiri janji dgn seseorang tapi saya terserang sakit (minimal gejala flu dan maksimal diare), saya pasti akan tetap maksain pergi. Ibarat kata, mau panas tinggi muntah-muntah di jalan, yang penting sampe dulu di depan orang itu, saya berhasil nepatin janji, urusan dia liat saya sakit dan nyuruh saya pulang itu urusan lain. Contoh ekstrim kedua, kalau misalkan saya sudah berhasil mengatur manajemen waktu untuk bertemu dengan seseorang sesuai janji, tapi ternyata yang terjadi adalah diluar kendali saya (hujan deras bikin macet, mobil mogok, atau pesanan taksi tidak kunjung datang), biasanya saya tetap maksain datang tepat waktu dengan cara lain. Pernah loh, saya janjian di Cinere jam 7 malam, saya sudah berangkat dari Sunter jam 3 sore (harusnya lebih dari cukup dong ya waktunya), tapi tetap saja malam itu disaster banget, jam 6 kurang saya masih di Pondok Indah dan terjebak macet luar biasa. Alhasil saya memarkir mobil di salah satu lahan parkir yang saya tahu memang aman, kemudian saya naik busway. Ternyata busway (jalurnya) dipakai juga oleh mobil-mobil, jadi tetap stuck di tempat. Saya lantas turun di halte busway berikutnya, saya naik ojek. Di tengah jalan naik ojek hujan turun. Sebelum deras dan merusak penampilan serta tas isi dokumen2 penting, saya minta diturunkan di pinggir jalan dan menunggu taksi lewat. Karena taksi tidak kunjung lewat, dan jam sudah menunjukkan pukul 7 kurang, saya pun naik metromini yang memang jalurnya tidak melewati jalur macet. Jam 7 tepat saya sudah sampai di jalan raya depan kompleks rumah si orang yang di Cinere. Dengan naik ojek kompleks, saya sampai di rumah tersebut jam 7 lewat 5 menit. Dan saya gak enak hati, lalu minta maaf atas keterlambatan tersebut. Hehehe parah dahsyat ya saya.

Ya, karena bagi saya buat janji itu wajib hukumnya untuk ditepati, termasuk waktunya. Saya tidak suka menunggu jadi saya tidak mau membiarkan orang menunggu saya. Saya tidak suka dibatalkan janjinya secara dadakan sehingga saya tidak mau membatalkan janji at the last minute. Dan kita gak tau kan, orang di seberang sana bisa aja ngucap dalam hati “paling alesan doang” pada saat kita membatalkan janji atau menjadwalkan ulang janji. Atau kita juga gak tau kan, orang di seberang sana menyumpah serapah pada saat kita terlambat datang. Karena yang paling parah dari asumsi/anggapan/pikiran negatif orang tentang kita adalah kita tidak tau menau akan hal itu dan tidak bisa mengklarifikasinya.